Bagi masyarakat Indonesia, pacaran naik motor sudah menjadi suatu ritual yang akrab dalam kehidupan. Berboncengan berdua itu bisa jadi kegiatan pacaran yang sangat menyenangkan. Nggak perlu tuh makan di restoran mahal atau nonton di bioskop berdua, boncengan berdua saja sudah bisa jadi aktivitas yang menyenangkan selama dilakukan bersama pasangan.
Kalau ingat, beberapa waktu lalu kita pernah membahas gaya boncengan pasangan berdasarkan statusnya. Saat sudah pacaran, wajar saja jika kita berboncengannya sambil berpelukan erat, karena nggak ada yang bisa menghalau dinginnya angin selain pelukan hangat dari kekasih. Mau pakai jaket setebal apapun, kalau mengendarai motor sendirian, apalagi di malam hari, tetap saja akan terasa dingin. Beda kalau kita boncengan sama kekasih, pasti rasanya hangat-hangat romantis gimana gitu.
Nah tapi gimana kalau sedang berantem? Apa masih mau peluk-pelukan di atas motor? Tentunya tidak dong, guys. Saat berantem, pasangan kekasih akan duduk berjauh-jauhan. Pihak yang dibonceng akan mundur sampai mepet jok belakang dan pihak yang membonceng akan maju sampai dengkulnya mepet rangka depan motor. Duh, seram sekaligus kocak deh lihatnya.
Himbauan buat pasangan yang suka pacaran naik motor nih, baiknya nggak usah duduk jauh-jauhan ya saat berantem. Bisa bahaya lho, karena motornya jadi kurang stabil. Lebih baik duduk biasa saja, nanti berantemnya dilanjutkan saat sudah nggak di jalan dan naik motor. Ingat, lebih utama menjaga keselamatan diri dan pasangan daripada mempertahankan ego saat berantem.