Saat berniat untuk menambah khasanah soal perawatan kulit, pasti akan ada istilah baru yang masih asing bagimu. Termasuk berbagai jenis acid atau asam yang tercantum di komposisi face wash, toner, serum, dan lain sebagainya.
Kalau sudah begitu, banyak dari kamu yang mencoba mencari rekomendasi dari label kemasan. Seperti jenis dan tipe kulit yang cocok untuk produk tersebut dan lain sebagainya. Padahal, memahami ilmu skincare tidak sesimpel itu juga.
Ada baiknya, kamu mengetahui tipe dan fungsi asam atau acid apa saja yang biasanya ada di skincare. Tujuannya agar saat memilih produk perawatan nanti kamu nggak buta total dan rugi. Ini panduannya untukmu.
1. Ascorbic acid
Asam jenis ini merupakan zat sintetik yang menyerupai vitamin C. Fungsinya lebih menonjol pada antioksidan dan mencerahkan. Sayangnya, asam ascorbic bisa berkurang manfaatnya ketika kemasannya sudah pernah terbuka. Jadi, lebih baik jangan terlalu lama disimpan.
2. Citric acid
Asam ini termasuk dalam golongan AHA (Alpha Hydroxy Acid) yang diekstrak dari buah-buahan sitrus. Sama seperti ascorbic, fungsinya lebih menjadi antioksidan dan mencerahkan kulit. Cocok untuk orang yang punya masalah kulit gelap karena terpapar sinar matahari serta dapat menyamarkan flek hitam.
Zat ini termasuk yang paling rendah kadar asamnya dibanding asam AHA lain. Kekurangan asam ini adalah ia water-soluble, sehingga tidak bisa menyerap jauh ke dalam lapisan kulit.
3. Glycolic acid
Acid ini masuk dalam golongan AHA dan punya fungsi menyamarkan luka, keriput, dan noda hitam di wajah. Membuat kulit tampak lebih cerah dan merona. Biasanya, glycolyc acid dipakai juga untuk produk yang menawarkan manfaat menyamarkan pori karena dapat mengangkat bakteri jahat dan kulit mati di bagian kulit yang lebih dalam. Asam ini cocok untuk kulit berminyak.
4. Ferulic acid
Asam ferulic juga mengandung antioksidan yang dapat menangkal penuaan. Biasanya dipakai berdampingan dengan vitamin C dan E. Asam ini kurang cocok untuk kulit sensitif dan biasanya diekstrak buah apel dan jeruk.
5. Hyaluronic acid
Asam ini adalah yang banyak dibahas karena sering tercantum dalam komposisi produk pelembap wajah. Produk ini memiliki kemampuan menjaga kadar air sehingga kulit terasa jadi lebih terhidrasi. Dengan kelembapan yang baik, seseorang akan merasa kulitnya lebih penuh, lembut, dan keriput pun bisa tersamarkan.
6. Salycylic acid
Asam salisilat juga cukup sering disebutkan dan dibahas di forum dan media sosial di akun beauty. Zat ubu masuk dalam golongan BHA (Beta Hydroxy Acids). Sering disarankan untuk orang dengan tipe kulit acne prone karena mampu masuk ke dalam pori dan mengurangi sebum.
Acid ini termasuk dalam golongan BHA yang oil soluble. Untuk itu cocok untuk yang punya masalah dengan minyak berlebih. Namun, tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui, serta orang yang memiliki alergi tertentu pada aspirin. Ia juga tidak disarankan untuk orang berpigmen gelap karena memungkinkan menyebabkan warna kulit kurang rata.
7. Lactic acid
Asam laktat ini sering disebutkan jika keberadaannya sudah terkandung di dalam tubuh. Untuk skincare, zat ini bisa jadi alternatif yang lebih ringan daripada glycolyc acid sebab sama-sama punya fungsi menjaga kadar air. Namun, ia juga mampu membantu proses eksfoliasi dan memberikan efek lembut di wajah.
8. Mandelic acid
Berfungsi mencerahkan kulit, mandelic acid memiliki kadar keasaman yang sangat tinggi. Zat ini punya risiko iritasi yang lebih rendah dibandingkan dengan glycolyc acid. Asam ini biasa dipakai untuk produk eksfoliator karena dapat meluruhkan kulit mati.
9. Oleic acid
Oleic acid adalah asam yang sering dianjurkan untuk pemilik kulit kering akut. Zat ini memiliki kemampuan melembapkan serta mengandung lemak baik yang diekstrak dari tanaman seperti zaitun. Selain melembapkan, fungsi lainnya adalah anti penuaan dan anti inflamasi. Serta pas untuk penderita psiorasis dan eczema.
10. Gluconolactone
Selain AHA dan BHA, ada pula yang dinamakan PHA (Poly Hydroxy Acids). Ia merupakan solusi untuk pemilik kulit sensitif yang was-was dengan efek samping AHA dan BHA. Baik pemilik kulit kering, penderita penyakit kulit tertentu disarankan menggunakan asam jenis ini. Gluconoloctae sendiri merupakan contoh PHA yang paling sering dipakai untuk produk yang menyasar kulit sensitif.
11. Lactobionic acid
Masuk pula dalam golongan PHA, asam lactobionic diklaim mampu melembutkan kulit sensitif. Selain itu, ia punya sifat humectant alias menghidrasi kulit dengan mempertahankan kadar air di dalamnya.
12. Azelaic acid
Asam yang satu ini juga banyak disarankan untuk si kulit sensitif. Acid ini merupakan solusi untuk kulit yang mengalami masalah kemerahan, ruam, serta dapat mengatasi jerawat dan rosacea. Sering pula dipakai untuk menyembuhkan hiperpigmentasi dan melasma.
Sekiranya itu tadi belasan jenis asam yang umum dipakai dalam produk perawatan kulit. Sekarang tinggal pilih mana yang sesuai kebutuhan dan tipe kulitmu, ya.